MAKAM JUANG MANDOR KALIMANTAN BARAT situs bersejarah monumen korban pembantaian oleh tentara penjajah Jepang tahun 1942 hingga 1945
MAKAM JUANG MANDOR KALIMANTAN BARAT
Makam Juang Mandor adalah salah satu situs bersejarah tempat korban pembantaian oleh tentara penjajah Jepang antara tahun 1942 hingga 1945 di Kalimantan Barat, tepatnya berada di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
Di Taman Makam Juang Mandor ini terdapat 10 tempat pemakaman, dimana makam 1 sampai 9 adalah makam rakyat biasa dari berbagai kalangan dan etnis di kalimantan barat, dan makam 10 adalah makam tempat pembantaian para Raja serta pejabat-pejabat berpangaruh yang ada di berbagai daerah di Kalimantan Barat ini.
Menurut informasi yang di sampaikan oleh Juru Kunci Makam Juang ini, lokasi pembantaian ada di beberapa tempat, yaitu ada di danau dan ada di dalam lubang yang sengaja dibuat untuk dikubur hidup-hidup serta di tembak dan di pancung dengan menggunakan Samurai.
Di monumen makam juang mandor ini terdapat relief yang menceritakan sejarah asal mula kejadian pembantaian oleh jepang ini bermula yang di jabarkan oleh pak Sakimin Juru Kunci Makam. Berawal dari penangkapan beberapa rakyat yang di bawa ke daerah pedalaman mandor yang saat itu masih merupakan hutan yang sangat lebat, sehingga mustahil untuk orang bisa tau apa yang terjadi di dalam tempat kejadian. Namun ada suatu waktu Babi Hutan yang keluar dari hutan membawa tulang manusia yang membuat warga curiga bahwa telah terjadi pembantaian di dalam hutan oleh tentara Jepang. Awal mula masih mencari dimana sebetulnya lokasi hingga akhirnya ditemukan tempat kejadiannya.
Kemudian oleh beberapa orang berpengaruh di Kalimantan Barat yang salah satunya di inisiasi oleh dr. Rubini ( namanya diabadikan di nama Rumah Sakit Umum Mempawah ) untuk bergerak melakukan perlawanan kepada tentara penjajah Jepang. Dari inisiasi itulah maka dibuat perundingan yang melakukan perencanaan taktis untuk melakukan gerakan perlawanan kepada tentara penjajahan Jepang, mirisnya pada waktu itu ada salah satu orang Indonesia yang menjadi penghianat yang menjadi mata-mata jepang yang ikut dalam perundingan perencanaan pergerakan tersebut. Sehingga sebelum usaha pergerakan itu dimulai tentara Jepang terlebih dahulu bergerak menangkap semua warga, Raja-raja dan juga pejabat-pejabat kerajaan yang ada di Kalimantan Barat ini yang kemudian dilakukan pembantaian dengan cara di tembak dan di pancung yang kemudian dibuat kedalam lubang kuburan massal. Ritual yang dilakukan oleh Tentara Penjajah Jepang sebelum membunuh adalah memaksa para tawanan untuk menyembah matahari lalu kemudian dihabisi.
Menurut data yang ada, jumlah korban dari peristiwa Mandor tersebut adalah 卤 21.037 orang, namun Jepang menolaknya dan menganggap hanya 1.000 korban saja.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi tempat bersejarah ini Anda bisa menempuh perjalanan darat dari Pontianak ke Mandor dengan jarak tempuh sekitar 3 Jam perjalanan yang bisa dilalui dengan semua jenis kendaraan atau bisa menggunakan kendaraan Rental Mobil Pontianak untuk mengantarkan ketempat ini.
Tidak jauh dari lokasi bersejarah ini, Anda juga bisa mengunjungi situs bersejarah lainnya yaitu Rumah Panjang Tradisonal Suku Dayak yang masih asli dan ditinggali oleh warga Suku Dayak Kanayatn / Ahe di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, dengan jarak 1 jam perjalanan dari Makam Juang Mandor.
Hubungi kami
AS : 085350801444 . WhatsApp.
Nikmati pengalaman seru berwisata ke luar negeri tetangga sebelah Kalimantan Barat menggunakan Paket Tour Pontianak Kuching yang disediakan oleh Travel Pontianak Kuching selama 3 Hari 2 Malam sudah termasuk mobil, bbm, driver, penginapan driver, dan parkir mobil.
[…] perjalanan menuju ke Rumah Panjang ini, tidak ada salahnya untuk juga Anda singgah ke Taman Makam Juang Mandor, Korban Pembantaian Penjajahan Jepang 1942 – 1945 di Mandor, karena masih dalam satu jalur rute […]
[…] asli Dayak Kalimantan Barat, tempat itu adalah Monumen Tugu Khatulistiwa / Equator Monument, 聽Taman Makam Juang Mandor dan Rumah Panjang Tradisional Suku Dayak Kalimantan Barat di Desa […]
[…] asli Kalimantan Barat yang di antaranya adalah Monumen Tugu Khatulistiwa / Equator Monument, Taman Makam Juang Mandor, dan Rumah Panjang Tradisional Suku Dayak Kalimantan Barat di Desa […]